About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Lorem

Recent Posts

New Templates

Bottom Right

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Featured Video

Anak Bunuh Diri, Orang Tua Tuntut Layanan Chatting


Gara-gara anaknya meninggal karena bunuh diri, orangtua seorang remaja menuntut ganti rugi pada penyedia layanan instant messaging di China, QQ. Orang tua dari remaja bermarga Fan tersebut menuntut kompensasi sebesar 279,028 yuan atau sekira Rp372 juta.

QQ merupakan layanan messaging milik Tencent Holdings, layanan ini juga dikenal dengan nama Tencent QQ.

Persidangan antara keluarga Fan dengan Tencent QQ digelar di pengadilan negeri di wilayah Lishui, Provinsi Zhejiang. Tencent digugat karena dianggap lalai dan membiarkan terjadinya aksi bunuh diri Fan yang berusia 20 tahun.

Kisah kematian Fan berawal ketika ia bertemu dengan teman chattingnya di layanan QQ, Zhang, seorang remaja berusia 22 tahun pada 22 Juni silam.

Sebelum meninggal, diketahui Lishui bertemu Zhang di stasiun kereta api. Mereka kemudian membeli beberapa alkohol, arang, anglo dan bir dan membawa mereka ke sebuah kamar hotel di mana mereka terkunci sendiri di dalam.

Mereka menutup jendela, menaruh strip pita perekat bawah pintu kamar hotel dan menyalakan arang dalam upaya untuk membunuh diri mereka sendiri dengan menghirup karbon monoksida. Zhang sendiri pusing setelah menghirup karbon monoksida dan meninggalkan kamar hotel pada sore hari, tapi Fan bersikeras di dalam ruangan dan akhirnya meninggal dunia.

Orangtua Fan juga menuntut Zhang atas tuduhan mendorong seseorang untuk membunuh diri. Sedangkan Tencent dianggap tak memblokir informasi-informasi yang terkait dengan kata-kata bunuh diri.

Sementara itu pengacara Tencent Holding menyatakan keberatan dengan gugatan yang dilayangkan oleh Orangtua Fan.Tencent menyatakan bahwa pihaknya  tidak bertanggung jawab atas kematian Fan. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 500 juta pengguna yang mengirimkan sejumlah besar informasi online setiap hari. Selain itu, QQ adalah alat komunikasi individu, yang hampir tidak mungkin memantau atau mengawasi.

Mereka juga mengatakan bahwa penggunaan kata "bunuh diri" sebenarnya tidak ilegal dan justru penyaringan kata-kata seperti itu justru melanggar hak-hak pengguna.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Alam blogging © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work